Muhamad Nicky
2010 4350 1382
Sejarah Pendidikan Islam
Sejarah Pendidikan Islam
Sejarah pendidikan islam pada
hakikatnya tidak terlepas dari sejarah islam,oleh karena itu periodesasi
sejarah pendidikan islam dapat dalam priode-priode sejarah islam itu
sender.secara garis besar Harun Nasution membagi sejarah islam kedalam tiga priode,Yaitu
: priode klsik.pertengahan,dan modern,Kemudian perinciannya dapat di bagi
menjadi 5 masa,Yaitu :
1. Masa hidupnya nabi Muhammad SAW
(571-632 M)
2. Masa kholifah yang empat (Khulafaur
Rosyidin,Abu Bakar Uamar, Utsman,Ali :632-661 M)
3. Masa kekuasaan Umayah di damaskus
(661-750 M)
4. Masa kekuasaan Abbasiyah di Baghdad
(750-1250 M)
5. Masa dfana jatuhnya kekuasaan
kholifah di Baghdad tahun 1250 M sampai sekarang.
A. Pendidikan islam dalam priode klasik
(650-1250 M)
1. Pendidikan islam dimasa Nabi
Muahammad SAW (571-632 M)
Sejak nabi Muhammad SAW di angkat
menjadi rosul sebagai tanda datangnya islam sampai sekarang telah berjalan
selitar 14 abad lamanya. Harun Nasution membagi sejarah islam berjalan sekitar
14 abad lamanya dalam tiga priode.
a. Priode klasik antara tahun 650-1250
M
b. Priode pertengahan antara tahun
1250-1800 M.
c. Priode modern di mulai sejak tahun
1800 M.
Pendidikan islam mempunyai sejarah
yang panjang di mulai sejak priode klasik.
Pendidikan islam pada masa nabi
Muhammad SAW merupakan prototip (Sifat atau model pertama) yang terus menerus
di kembangkan ummat islam untuk kepentingan pendidikan pada zamannya. Nabi
Muhammad SAW melakukan pendidikan islam setelah mendapatkan perintah (wahyu)
dari Allah SWT sebagaimna termaktub di surat Al-Muddastir ayat 1-7, menyeru
yang berarti mengajak, Dan mengajak berartu mendidik, Dan dari wahyu yang
mula-mula tueun iutu dapat di ambil kesimpulan, Bahwa pendidikan dalam islam
dapat di bagi menjadi empat macam :
a. Pendidikan keagamaan.
b. Pendidikan aqliyah dan ilmiyyah.
c. Pendidikan akhlak dan budi pekerti.
d. Pendidikan jasmani.
Pada masa ini pendidikan islam di
artikan pembudayaan ajaran islam yaitu memasukkan ajaran-ajaran islam dan
menjadikan sebagai unsure budaya bangsa arab dan menyatu kedalamnya, dengan
pembudayaan ajaran islam kedalam sistem dan lingkungan budaya bangsa arab
tersebut, Maka terbentuklah system budaya islam dalam lingkungan budaya bangsa
arab.
2. Pendidikan Islam Di Masa Khulafaur
Risyidin (632-661 M)
Setelah Rosulullah wafat, peradaban
islam memberi contoh bagaimana cara mengendalikan Negara dengan bijaksana dalam
politik yang mengandung hikmah Berfikir, Berhak, Berprilaku yang berbau
kelincahan dan kelicikan.
Setelah Rosulullah wafat pemerintahan
islam di pegang secara bergantian oleh abu bakar, Ummar Bin khotob, Utsman bin
Affan, Ali Bin Abi Tholib, Pada masa Abu Bakar, Padaal pemerintahan di guncang
oleh para pemberontak dari orang murtad, Orang-orang yang mengaku Nabi. Dan
orang-orang yang tidak mau membayar zakat, oleh sebab itu Abu Bakar memusatkan
perhatian untuk memerangi pemberontakan-pemberontakan tersebut yang mana dapat
mempengaruhi orang-orang islam yang masih lemah imannya untuk menyimpang dari
islam.
Pada masa kholifah Ummar Bin
Khottob, situasi politik dalam keadaan stabil dan untuk pendidikan, Ummar
mengangkat guru-guru untuk brtugas memajukan isi Al-Qur’an dan ajran islam
kepada penduduk yang baru masuk islam, Ummar juga memerintahkan panglima untuk
membangun masjid –masjid sebagai tempat ibadah sekaligus sebagai tempat
belajar.
Pada masa ini sudah terdapat
pengajaran bhs arab dengan itu orang-orang yang baru masuk islam dari daerah
atau wilayah yang lainya harus belajar Bahasa Arab, Jika mereka ingin belajar
dan mendalami pelajaran islam.
Pada masa kholifah Utsman Bin Affan
kedudukan peradaban islam dan pendidikan islam tidak jauh berbeda dengan masa
sebelumnya. para shabat di perbolehkan meninggalkan madinah untuk mengajarkan
ilmu-ilmu yang di miliki. Proses pendidikan islam pada masa ini sebagian besar
memang di warnai oleh pengajaran/pembudayan dan sunnah ke dalam lingkungan
budaya bangsa –bangsa secara luas pula. Begitu pula dalam pendidikan islam
tidak jauh berbeda di masa nabi Muhammad yang menekankan pada pengajaran baca tulis
dan ajran-ajaran islam oleh perhatian ummat islam terhadap perluasan wilayah
islam dan terjadi pergelokan politik, Khususnya di masa Ali bin abi Tholib.
3. Pendidikan islam di masa
Muawiyyah,Abbasiyahdan kekholifahan selanjutnya (661-1250 M)
Dengan berakhirnya masa Khulafaur
Rosyidin mulailah kekuasaan bani Umayyah. Adapun kemajuan peendidikan dan
peradaban Abasiyyah mencapai kemajuan terutama pada kholifah Al-Mahdi (775-785
M) dan puncak kejayaan terutama pada masa kholifah Al-Mahdi dan puncak popularitasnya
baru setelah pemerintah Harun Al-Rosyid (785-809 M) dan di teruskan putranya
Al-Makmun(813-833 M).
Pada masa Muawiyyah ini (dinasti
bani umayyah) Abdul Malik merubah administrasi dan bahasa yunani dan bahasa
pahlawan ke bahasa arab. Pada masa tahun 659 M beliau juga merubah mata uang
bizaintum dan Persia seperti dinar dan dirham dengan memakai kata-kata dan
tulisan arab dinar dibuat daru emas dan dirham dari perak dan di zaman inilah
di mulai adanya ilmu tafsir, Hadist, Feqih, dan ilmu kalam, Yang menjadi pusat
dari kegiatan-kegiatan ilmiah ini adalah kuffah dan basroh di Iraq.
Diantara monument terbaik yang di
tinggalkan zaman ini untuk generasi-generasi selanjutnya adalah kbah Al-Sakhr
(dome of the rock)juga di al quds,Masjid cardova juga di zaman inilah di bangun
dan pada tahun 750 M kekuasaan mereka menurun sehingga akhirnya di patahkan
oleh bani abbas.
Dimasa bani Abbas inilah ilmu
pengetahuan dan filsafat yunani memuncak terutama di zaman Harun Al-Rasyid dan
Al-Ma’mun. buku tersebut didatangkan dari Bizantium, yang kemudian di
terjemahkan ke dalam bahasa Arab, kegiatan ini berlangsung kira-kira satu abad.
Adapun Bait Al-Hikmah adalah merupakan tempat pusat penterjemah dan juga
akademi yang mempunyai perpustakaan yang didirikan oleh Al-Ma’mun.
Dimasa ini pulalah buat pertama
kalinya dalam sejarah terjadi kontak antara islam dengan kebudayaan barat/
yunani klasik yang terdapat di mesir, Syiria, Mesopotamia dan Persia.
Sebagaimana yang di tekungkan dalam ayat-ayat al-qur’an yang dimana menganjurkan
umat islam supaya menghargai kekuatan akal yang dianugrahkan allah pada
manusia. Dan dari nabi Muhammad SAW supaya umat islam senantiasa mencari ilmu
pengetahuan, Maka kontak dengan kebudayaan barat itu membawa asa yang
gilang-gemilang bagi islam.
Adapun perguruan tinggi yang di
dirikan di zaman ini di antaranya adalah Al-Hikmah di Baghdad dan Al-Azhar
Kairo, yang hingga kini masi harum namanya sebagai Universitas Islam yang
tertinggi di seluruh dunia.
Al-Ma’mun adalah Kholifah yang
banyak jasanya dalam penerjemahan. Ilmuan muslim ini membaca karya yunani
sebagai motivasi untuk menggunakan logika dalam membahas ajaran islam dan
mengembangkan serta menemukan berbagai macam ilmu pengetahuan yang baru. Untuk
dialektika (cara berfikir yang sesuai dengan kenyataan) dari Socrates, idealism
ploto dan logika Aristoteles tersebut termasuk berpengaruh terhadap beberapa
aliran dalam islam seperti Qodariyah, As-Sya’riyah, Mu’tazillah.
Melalui orang-orang kreatif seperti
Al-Kindy, Al-Rozy, Al-Faraby, Ibnu Sina, Al-Ghozali,
Ibnu Khaldun, Ibnu Thufair, Dll. Pengetahuan islam telah melakukan investigasi
dalam ilmu kedokteran, teknologi, matematika, geografi dan bahkan sejarah.
B. Pendidikan Islam Dalam Periode
Pertengahan (1250-1800 M)
Islam pada priode pertengahan dapat di bagi menjadi dua,
yaitu :
1. Zaman Kemunduran.
2. Zaman Tiga Kerajaan Besar.
a. Zaman kemunduran.
Zaman ini berlangsung sekitan 250
tahun. Kemuduran ini di awali dengan hancurnya Baghdad oleh Hulaqohan. Dia
membunuh semua keluarga kholifah, tetapi untunglah salah seorang anak kholifah
abbasiyah bisa melarikan diri ke masir, lalu dia diangkat oleh sultan Mamluk
menjadi kholifah yang berkedudukan di kota Kairo.
Dengan demikian ibu kota alam islam
berpindh ke Kairo, Mesir, begitu juga pusat pendidikan pengajaran ke kairo, ke
Al-Jami’ Al-Azhar, system pengajaran saat itu ialah dengan menghafal
matan-matan seperti matan Alfiyah, Matan Taqrib dan lain-lain, kemudian barulah
mereka menghafal syarahnya.
b. Zaman tiga kerajaan besar
Tiga kerajaan besar yang dimaksudkan
adalah kerajaan Usmani di Turki (1290-1924 M), kerajaan safawi di Persia
(1501-1736 M), dan kerajaan Maghon di india (1526-1858).
Pada masa kejaan Usmani pendidikan
mengalami kemunduran. Kali ini di karenakan banyak ulama’ dan guru-guru yang
hanya mempelajari kaidah-kaidah ilmu agama dan bahasa arab, serta sedikit
mempelajari ilmu berhitung dan ilmu miqat. Mereka tidak terpengaruh oleh
pergerakan ilmiah di eropa. Demikianlah keadaan pendidikan pada masa kerajaan
Usman sampai jatuhnya sultan yang terakhir.
C. Priode Modern (1800 M- Sampai
Sekarang)
Priode ini merupakan zaman
kebangkitan islam. Ekspedisi Napoleon di mesri, membuka mata dunia islam, akan
kemunduran umat islam di samping kemajuan barat, raja dan pemuka-pemuka islam
mulai berfikir utntuk mengembalikan kejayaan umat islam.
Dengan demikian timbulnya apa yang
di sebut pemikiran dan aliran pembaharuan atau modernisasi dalam islam. Pemuka-pemuka
islam mengeluarkan pemikiran-pemikiran untuk membuat islam kembali maju.
Seperti yang dilakukan oleh Mohammad Ali Basyah setelah menguasai mesir tahun
1805 M. Beliau membangun Al-Azhar kembali dan menghidupkan semangat para ulama’
dan belajar yang telah padam. Beliau mengirimkan mereka ke prancis untuk
mempelajari ilmu kedokteran, ilmu tehnik, ilmu ketentraman, Dll.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Harun. Islam Di Tinjau
Dari Beberapa Aspeknya. Jakarta : Universitas Indonesia (UI- Press). 1985.
Yunus Mahmud. Sejarah Pendidikan
Islam. Jakarta : PT. Hida Karya Agung. 1995.
0 comments:
Post a Comment
Comment-Comment Dong